Jumat, 16 Oktober 2009

Perbaikan Beton Pasca Bakar

Pembangunan konstruksi bangunan di Indonesia telah berkembang dengan pesat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, terutama di kota-kota besar yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap sarana dan prasarana, khususnya bangunan rumah dan gedung. Pada umumnya sebagian besar sarana dan prasarana (infrastruktur) yang ada menggunakan konstruksi beton, dimana teknologinya telah dapat dikuasai oleh seluruh lapisan masyarakat dari tingkat bawah hingga tingkat atas. Beton masih dapat memenuhi kebutuhan untuk pembangunan konstruksi dan secara keseluruhan konstruksi beton masih dianggap lebih murah dibandingkan dengan konstruksi lainnya.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang banyak diteliti mengenai beton mutu tinggi untuk menanggulangi kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh beton biasa. Diantara sifat-sifat beton yang paling penting adalah kuat tekan (compressive strength) dan indeks mutu beton (quality of concrete). Berdasarkan kuat tekannya, mutu beton secara garis besar dibagai menjadi beton mutu biasa (ordinary strength concrete), beton mutu tinggi (high strength concrete), dan beton mutu sangat tinggi (very high strength concrete). Beton mutu tinggi sekarang ini banyak digunakan dalam bidang konstruksi pada bangunan bertingkat tinggi, bendungan, jembatan dengan bentangan cukup panjang, dan sebagainya. Penggunaan dan pemilihan jenis beton harus disesuaikan dengan tujuan dan fungsi struktur bangunan yang ingin dibuat dengan pertimbangan ekonomis.

Akhir-akhir ini seringkali terjadi kerusakan pada konstruksi beton, yang disebabkan oleh kebakaran dan pengaruh lainnya. Jika dibandingkan dengan material lain, beton merupakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan terhadap api yang relatif lebih baik, karena beton merupakan material yang memiliki daya hantar panas yang rendah, sehingga dapat menghalangi rambatan panas ke bagian dalam struktur beton tersebut. Saat terbakar beton tidak dapat menghasilkan api namun dapat menyerap panas sehingga akan terjadi suhu tinggi yang berlebihan, yang akan mengakibatkan perubahan pada microstructure beton tersebut. Perubahan atau kerusakan akibat kebakaran dipengaruhi oleh ketinggian suhu, lama pembakaran, jenis bahan pembentuk campuran beton, dan perilaku pembebanan.

Jika kita cermati, kerugian terbesar yang terjadi pada bangunan akibat dari bencana kebakaran adalah rusaknya bangunan tersebut. Terjadinya perubahan temperatur yang cukup tinggi, seperti yang terjadi pada peristiwa kebakaran, akan berpengaruh terhadap elemen-elemen struktur. Karena pada proses tersebut akan terjadi suatu siklus pemanasan dan pendinginan yang bergantian, yang akan menyebabkan adanya perubahan fase fisis dan kimiawi secara kompleks, hal ini akan menyebabkan beton menjadi getas.

Masalah utama yang dihadapi dalam menangani bangunan pasca kebakaran adalah bagaimana melakukan tindakan perbaikan untuk memulihkan kondisinya seperti semula. Sehingga bangunan yang telah mengalami kebakaran dapat difungsikan kembali. Selama ini, bangunan yang telah mengalami kebakaran langsung dibongkar/dihancurkan (demolished action), padahal mungkin elemen struktur bangunan yang terbakar tersebut masih memiliki kekuatan.

Suatu tindakan penghancuran/pembongkaran merupakan suatu cara yang paling mudah dalam memecahkan permasalahan bangunan pasca kebakaran, namun hal ini tidaklah sesederhana dalam pelaksanaannya, karena untuk menentukan pembongkaran atau perbaikan diperlukan pertimbangan yang tepat dari aspek ekonomi, lingkungan, politik, waktu perbaikan, dan lain-lainnya. Bangunan-bangunan umum, seperti rumah sakit, sekolah, dll, harus selalu dapat difungsikan walaupun telah mengalami kerusakan, dan hal ini diperlukan suatu tindakan berupa perbaikan dan perkuatan agar segala kegiatan yang ada dalam bangunan tersebut berjalan secara normal. Demikian pula pada bangunan-bangunan bersejarah, seperti bangunan kuno dan bangunan monumental, harus dapat dipertahankan nilai budayanya, sehingga tidak memungkinkan untuk dibongkar dan harus selalu dilakukan perbaikan untuk melestarikannya.

Penelitian tentang perubahan sifat dan karakteristik beton karena kebakaran pada elemen struktur bangunan sangat penting untuk mengetahui kekuatan sisa (residual strength), kebakaran mengakibatkan turunnya berat jenis beton karena terjadinya pengurangan kandungan kelembaban dalam beton. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan suatu tindakan berupa perbaikan (repairable) atau perkuatan (strengthening).

Salah satu metode untuk memperbaiki atau memperkuat suatu elemen struktur bangunan gedung adalah dengan sistem concrete jacketing, pada cara ini digunakan suatu material beton dengan kekuatan tinggi yang lebih memiliki daya tahan pada elemen struktur yang akan diperbaiki atau diperkuat dengan cara dilekatkan dengan menggunakan pengencang pada beton. Material yang berpengaruh terhadap bahan pembentuk beton adalah binder materials yang bersifat pozzolan, yang dapat meningkatkan ketahanan beton diantaranya adalah metakaolin yang berperan meningkatkan kuat tekan, memiliki ketahanan lebih besar, dan penurunan-penurunan yang disebabkan reaksi alkali silika (ASR).


1 komentar:

  1. How to get to the Hard Rock Hotel & Casino in New Jersey in
    The Hard Rock 속초 출장안마 Hotel & Casino is located near the Atlantic City Casino and is minutes away. There are several options for getting to 포항 출장마사지 the 양주 출장마사지 Hard Rock Hotel 양주 출장샵 & Casino. 바카라 노하우

    BalasHapus